Tiang Tiang Bangsa

-
Karya : Herdiansyah

Mau kemana kita setelah lulus nanti
Mau kemana kita setelah wisuda nanti
Adakah terbesit untuk orang lain
Adakah terbesit untuk bangsa ini
               
                Atau hanya untuk dirimu sendiri
                Memperkaya diri sendiri
                Berdiri tegap berbangga diri
                Sombong melangkah dengan jas berdasi

Kawan
Lihatlah bangsa ini
Lihat lah tanah air ini
Tanah air tercinta
Kini tiang tiangnya semakin rapuh

                Para koruptor koruptor, para penjahat penjahat
                Penjajah penjajah ekonomi
                Penindasan dimana mana
                Semakin jelas terlihat di depan mata

Setan dalam hatinya telah menjelma menjadi iblis biadab
Yang haram dihalalkan,
Orang orang miskin tertindas
Orang orang  kaya bagaikan raja
           Tidak tergugah kah hatimu kawan
           Menguatkan tiang tiang bangasa ini
          Yang mulai usang rapuh moralnya Berpendidikan seolah tak terdidik

Kawan
Aku tak mau salah satu dari kita
Menjadi seperti mereka mereka itu
Menghancurkan tiang tiang bangsa
Menjadi sampah sampah masyarakat yang tak berguna

                Kawan
                Mari kita  menjadi tiang tiang bangsa
                Menjadi tiang tiang bangsa yang kokoh
       Menjadi tiang tiang bangsa yang tangguh
       Menjadi tiang tiang bangsa yang berakhlakulkarimah
Ya Allah ya illahirobbi
Bantu kami mewujudkannya
Kami cinta bangsa ini
Kami cinta tanah air ini

 
Ditulis tanggal 14 April 2019
ini adalah puisi pertama yang aku lombakan di kampus tercinta, walau pun tidak juara 
tapi tak apalah sebagai pengalman







Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cinta Terbatas Dinding Kaca

-
Image
Cinta yang terbatas dinding kaca Tak akan ku biarkan sekujur tubuh ku lari dari firmannya Menutup mata untuk menjaga amanah Ku pegang bara api untuk berjalan lurus Cinta yang ku punya hanya Satu Terbungkus dalam kotak teransparan Dan tergantung di hadapan tangga tangga Dan di ruangan yang terkunci Lelaki berahklaklah yang bisa membukanya Cinta yang suci untuk lelaki yang berzihad untuk agamanya Di setiap anak tangga terdapat penjaganya Yang bisa dilewati dengan tauhid kepadanya Bertasbih, Bersujud dan Berdoa Berharap Cintanya Bisa diraih Memenuhi separuh agamanya Berjalan mencari tuhan         
Read more

Selamat Tinggal Kawan

-
Sudut ruang kelas yang aku lihat kini Hanyalah bayangan Tak ada canda kita lagi tak akan ada lagi masa seperti ini Putih abu Memang masa yang paling indah Masa dimana rasa cinta yang masih hangat Penuh sastrawannew.blogspot.com sandiwara Janji dan cerita Karena kita hanyalah sebuah telur Yang belum menetas Karena itu, kita masih polos Ku telusuri setiap kenangan kenangan Yang dulu pernah kita lewati bersama kalian Dikelas, di halaman depan sekolah Dan di setiap sudut-sudut ruang kelas Dimana kita dulu pernah tertawa bersama Berbagi cerita dengan lepasnya Inilah perjumpaan kita Di awali dengan sapa  Dan inilah perpisahan kita Yang berakhir dengan kesedihan Semua cerita akan aku tinggalkan Dan tiadak ada lagi tawa Dan tiadak  ada lagi masa masa di mana kita selalu bersama Mata berlinang setetes air mata  perpisahan Tak henti mengalir... Ku lihat dari sudut mata mu Selamat tinggal kawan... Ini bukanlah sebuah akhir dari cerita kalian. Namun ini adala
Read more